Powered By Blogger

Selasa, 19 Juli 2011

Mengajarlah dengan Ilmu dan Hati



Written by Mutia Tri Satya & Abdul Fidayan   
Mengajar itu panggilan jiwa, pengabdian tanpa pamrih. Pekerjaan yang sangat mulia, dimana salah satu cara untuk mencerdaskan generasi muda. Sehingga bangsa ini  bebas dari kebodohan dan kemiskinan.
Mengajar yang efektif, tidak hanya sekedar transfer ilmu saja. Tetapi perlu memberikan pemahaman dan pendalaman. Tidak hanya teori yang didapat tetapi mendapatkan hal yang lain juga yaitu ILMU DAN HATI.
Mengajar dengan ilmu.
“ilmu yang sesungguhnya adalah ilmu yang dibagikan dan bermanfaat untuk orang lain”. Ketika Dosen memiliki suatu pengetahuan yang baru, dengan senang dan ikhlas bagikan di dalam kelas. Sehingga mahasiwa memperoleh informasi yang update tentang perkembangan yang terjadi di luar kelas.
Untuk memenuhi tujuan ini,  pengajar selalu upgrade ilmu dengan cara mengikuti seminar-seminar. Baik itu yang diadakan oleh lembaga pendidikan lain maupun lembaga pemerintah. Dengan topik yang berkaitan dengan background ilmu.
Hal ini bisa dijadikan topik di mata kuliah, tanyakan pendapat mereka tentang perkembangan saat ini. Awalnya diskusi mungkin tidak berjalan dengan baik, tapi gunakan trik dengan memancing agar mereka mau beropini  apapun itu pendapatnya.
Mencoba memancing emosi mereka dengan mengatakan “kalau disetiap taman banyak bunga warna kuning, berusaha untuk menjadi warna merah, dengan begitu kita akan mempunyai keunikan”. Dalam artian setiap orang harus punya diferensiasi sehingga akan menambah nilai lebih. Tekankan juga orang yang selalu berpendapat akan didengar dan selalu dimintai pendapat dalam hal pengambilan keputusan.
Kelas itu bukan sarana untuk mendengarkan dosen yang mengajar, tapi kelas itu adalah sarana berbagi ilmu, tempat diskusi. Dengan seperti itu semunya mendapat keuntungan. Dari sisi dosen, mendapatkan ilmu baru yang didapat dari opini mahasiswa, dan dari sisi mahasiswa mereka akan terbiasa untuk mengungkapkan pendapat. Dimana manfaatnya bisa dipakai ketika mereka bekerja di perusahaan.
Membuat mahasiswa berfikir, itu yang dilakukan agar mahasiswa tidak hanya menerima. Topik apapun selalu dibahas dan didiskusikan, strateginya buat suasana pro kontra untuk menjadikan suasana lebih menarik. Kalau sudah seperti ini suasana kelas akan terasa lebih hidup, dan hal ini juga membiasakan mahasiswa dengan perbedaan pendapat tapi disampaikan dan diselesaikan dengan cara yang bijak.
Browsing internet itu juga salah satu cara  mengupgrade ilmu. Dengan mengamati perkembangan di dunia maya pengaruhnya sangat signifikan terhadap pengetahuan. Banyak informasi yang tidak diketahui terutama mengenai dunia luar. Mahasiswa akan menjadi tahu dan kaya akan informasi. Itu sebabnya  sarankan kepada mahasiswa untuk tidak lepas dari internet, minimal 1 minggu sekali buka internet perkaya wawasan. Biasakan penugasan kuliah  tidak pernah jauh dari dunia maya. setidaknya akan membiasakan mahasiwa dengan perkembangan teknologi, dan memberikan gambaran bahwa hanya dengan membuka komputer mereka bisa melihat seluruh dunia disana.
Menggunakan media e-mail, dan untuk forum diskusi dengan mahasiswa di luar kelas  sediakan fasilitas seperti yahoo messenger dan facebook. Sehingga mahasiwa lebih bebas untuk bertanya dan mendisukusikan sesuatu hal yang mereka tidak sempat atau malu untuk bertanya di kelas.
Membuat suasana menyenangkan dan mahasiwa tidak jenuh, lebih termotivasi dan membuat mereka merasa beruntung dengan kondisi sekarang. Putarkan beberapa film yang bisa diambil dari you tube atau referensi pada saat seminar. Dimana isinya tentang motivasi yang menampilkan kekurangan manusia tapi bisa dijadikan kelebihan. Seperti salah satu film motivasi dimana bercerita tentang wanita yang tidak mempunyai tangan dan kaki yang tidak sempurna. Tapi bagaimana dia tetap berjuang untuk melawan dan mempertahankan hidup.  Selain itu juga coba tampilkan gambar-gambar kalau jadi orang yang sukses. Berikan sugesti kepada mereka jadilah orang kaya. Dengan menjadi orang kaya mereka bisa membeli apapun yang diinginkan dan yang paling penting bisa membantu dan berguna bagi orang lain, terutama orang yang tidak mampu.
Untuk membandingkan antara ilmu dengan dunia nyata, setiap akhir semester  dorong mahasiwa untuk berbuat hal yang sama. Membagikan ilmu yang dimiliki sekecil apapun kepada orang lain. Misalnya, hal yang sudah saya dilakukan dengan mengundang para pelaku ukm datang ke kampus untuk diberikan pelatihan. Mahasiswa manajemen informatika (MIF) yang sudah melakukan ini, karena mereka bisa memberikan ilmu terutama yang berkaitan dengan teknologi komputer. Mereka melatih para ukm dalam pengenalan microsof office lalu  bagaimana membuat hompage dan iklan di internet. Ada juga sesi yang dimana para pelaku UKM juga yang berdiskusi, gunanya agar mahasiwa tahu kondisi di lapangan, bagaimana seluk beluk untuk mendirikan usaha. Sehingga mahasiswa bisa membandingkan antara teori dan kondisi di lapangan.
Setelah itu ujian akhirnya adalah berupa aplikasi di lapangan, dimana mereka dicoba untuk membuka usaha dengan modal seminim mungkin atau tanpa modal sama sekali. Usaha yang dilakukan perkelompok. Hal ini ternyata cukup efektif, karena sebagian dari mereka tertarik untuk menggeluti bisnis. Nilai yang paling besar dilihat dari seberapa besar kemauan dan semangat mereka dalam menjalankan usaha.
Mengajarlah dengan hati
ini menjadi metode yang paling ampuh agar suasana mengajar lebih menyenangkan dan tidak akan terasa berat. Untuk membuat mahasiswa menyukai mata kuliah yang kita terapkan, yang pertama dilakukan buat mahasiwa menyukai dosennya dulu, sesulit apapun mata kuliah itu mahasiswa akan lebih bersemangat.
Mengenali mahasiswa dalam 1 kelas itu bukan pekerjaan yang mudah, trik yang dilakukan setiap mereka bertanya atau menjawab diberikan peraturan menyebutkan nama. Sekali-kali absen mereka agar lebih mudah menghafal nama-nama mereka.
Karakter mahasiswa memang berbeda-beda ada yang pintar, ada yang kritis, ada yang biasa-biasa saja, ada yang rajin dan ada yang malas. Paling sulit memang menghadapi mahasiswa yang malas, jangankan membuat tugas masuk kelas pun terkadang jarang. Strateginya ketika mahasiswa itu masuk jadikan dia menjadi pusat perhatian bukan untuk menyudutkan tapi untuk membuat dia merasa nyaman dan menyenangkan berada di kelas ini. Pusatkan perhatian dan ajukan terus pertanyaan  mengenai topik yang sedang didiskusikan dan ketika menjawab puji dia dengan mengatakan “bagus” “hebat”, ternyata kata-kata itu seperti mengandung magic yang cukup ampuh. Pujian bisa membuat orang lebih bersemangat dan tidak malas.
Menempatkan mahasiswa sebagai teman untuk berdiskusi, sebagai teman yang dipercaya untuk mahasiswa menceritakan semua baik yang berhubungan dengan pendidikan maupun di luar itu. Sehingga semakin dalam keterlibatan emosi kita dengan mereka. Keuntungannya  akan semakin tahu kepribadian dan karakter masing-masing. Sehingga pengajar bisa memperlakukan setiap orang berbeda sesuai dengan karakter masing-masing. Bagi saya itu hal yang penting memahami karakter  setiap mahasiswa, sehingga tidak ilmu saja yang mereka dapat tapi perubahan sikap dan tingkah laku. Saya ingin menjadikan mahasiswa yang saya bina menjadi orang yang “Pintar Ilmu Tapi Kaya Hati”.

Mutia Tri Satya & Abdul Fidayan
Dosen STIE Ekuitas dan Politeknik Piksi Ganesha Bandung
rafi_afia[at]yahoo.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar