Powered By Blogger

Rabu, 13 Juli 2011

Cara Cerdas Mempertahankan Semangat Hijrah


Tiga Peristiwa Besar Sebelum Hijrah Nabi
Sebelum hijrah nabi, ada tiga peristiwa besar yang dialami Nabi Muhammad SAW
- Isra Miraj yang membawa perintah
shalat lima waktu
- Wafatnya Abu Thalib, paman Nabi yang selalu melindungi Nabi dari kafir Quraisy
- Wafatnya Khadijah, istri Nabi yang sangat mendukung perjuangan Nabi
Tahun tersebut disebut sebagai amul hazni (tahun duka cita).
Hijrah Nabi Muhammad SAW
Tanggal 24 September 622 M, terjadilah hijrah Nabi dari Mekah ke Yatsrib.
Dalam peristiwa hijrah ini ada hal luar biasa yang dilakukan sahabat nabi:
- Keberanian Ali bin Abu Thalib yang mau mempertaruhkan nyawanya
- Kesetiaan Abu Bakar Shidieq yang menemani Rasulullah
Makna Hijrah
Hijrah adalah berpindah ke sesuatu yang lebih baik. Tempat yang lebih baik, keadaan yang lebih baik, perbuatan yang lebih baik dan sesuatu lainnya yang lebih baik. Inilah beberapa ayat yang menyinggung tentang hijrah.
Dan berkatalah Ibrahim: “Sesungguhnya aku  akan berpindah kepada Tuhanku,
sungguh Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana” (QS Al Ankabut:26).
“Dan tinggalkanlah segala perbuatan dosa” (QS Al Mudatsir:5).
“Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka
dengan cara yang baik” (QS Al Muzamil:10).
“Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong, hingga
mereka berhijrah pada jalan Allah” (QS An Nisa:89).
Dua Tindakan Menuju Kebangkitan dan Kejayaan Islam
Setelah hijrah, Nabi Muhammad SAW melakukan dua tindakan yang berdampak luar biasa. Inilah yang menjadi tonggak kebangkitan dan keberhasilan ummat Islam. Kedua tindakan itu adalah:
Pertama : Membuat Program Pembenahan
  • Program pembinaan iman dan taqwa, diawali dengan membangun masjid
  • Program menggalang persatuan dengan mempersaudarakan kaum pendatang (Muhajirin) dari Mekah dengan penduduk asli Madinah, kaum Anshor.
  • Program pembenahan hubungan umat Islam dan non Islam yang dituangkan dalam Piagam Madinah
Kedua : Mengadakan Perubahan
Nabi Muhammad merubah nama Yatsrib menjadi Madinah Al Munawaroh (Kota yang disinari). Program kedua ini nampaknya sepele, tapi inilah justru yang menjadi cara cerdas dalam mempertahankan semangat hijrah.
Mengapa ini menjadi cara cerdas? Ini penjelasannya…
Semangat Hijrah
Islam adalah agama yang mengajarkan continuous improvement, hijrah untuk perbaikan yang dilakukan terus menerus. Buktinya, ketika shalat Jumat, khatib mengingatkan untuk selalu meningkatkan taqwa kita kepada Allah.
Menilik hijrah Rasul, beliau membuat dua tindakan cerdas yaitu membuat program pembenahan dan melakukan tindakan perubahan nama (Yatsrib menjadi Madinah). Dengan kedua tindakan tersebut, Islam menjadi jaya dan dapat berkembang ke seluruh dunia. 
Karena itu, jika kita ingin berhasil dalam hijrah menuju perbaikan yang terus menerus, hendaknya kita juga mencontoh Nabi SAW yaitu dengan membuat program pembenahan dan perubahan.
Menjelang tahun baru hijriah ini, mari kita sama-sama menulis program hijrah pribadi menuju yang lebih baik. Sekali lagi, tulislah… bila perlu ditempel di ruang pribadi anda, atau simpanlah di laci anda, atau di tas anda. Karena dengan menulis, anda tidak akan lupa. 
Ingatlah…mengapa dari tahun ke tahun kita tidak mengalami perbaikan yang berarti, salah satu faktor penyebab utamanya adalah karena kita tidak pernah membuat program atau rencana perbaikan yang jelas. Kalau tidak pernah punya rencana, bagaimana mungkin kita bisa mencapai tujuan?
 
Beberapa program hijrah menuju perbaikan yang perlu anda tulis misalnya:
  • Memperbaiki cara shalat
  • Melaksanakan shalat berjamaah di masjid lima waktu
  • Memahami manfaat setiap gerakan shalat
  • Memahami arti bacaan shalat kata per kata
  • Melaksanakan shalat Dhuha dan shalat sunnah lainnya
  • Melaksanakan sedekah rutin
  • Berpuasa Senin Kamis
  • Membuka tabungan haji
  • Meninggalkan kegiatan …. (tulis yang menurut anda perlu)
  • Menjadi lebih bermanfaat untuk masyarakat
  • Dan lain-lain sesuai kebutuhan anda sendiri.
Setelah menulis program, jangan lupa untuk selalu memonitor keberhasilannya.
Satu lagi yang penting…. Rasul mengganti nama Yatsrib menjadi Madinah Al Munawaroh. Inilah strategi yang sebenarnya amat dahsyat, tapi kurang dapat dipahami oleh banyak orang.
Mengapa Rasul melakukan perubahan nama itu?
Apa manfaat dalam kaitannya dengan program hijrah?
Sejauh mana fungsi program cerdas ini?
Yap…!
Dari tinjauan psikologi, dengan merubah nama Yatsrib menjadi Madinah, maka semua orang akan melihat ada hal baru. Efeknya, mereka juga akan selalu ingat bahwa mereka sedang memiliki dan melakukan proram perubahan menuju yang lebih baik. Inilah yang menjadi semangat hijrah, yang selalu dapat mengingatkan perjuangan mereka.

Bagaimana dengan kita?
Pertama, menjelang tahun baru Hijriah ini… pastikan kita sudah memiliki “program hijrah” untuk memperbaiki diri. Buatlah secara tertulis! Kemudian, agar selalu ingat bahwa saat ini anda sedang memiliki program tersebut, beberapa perubahan yang dapat anda pilih adalah:
  • Gantilah nama anda
  • Pindah tempat tinggal anda ke tempat yang lebih kondusif
  • Perubahan rambut, bila perlu cukur habis (gundul)
  • Bila anda telah bertahun-tahun memakai jam di tangan kiri, maka pindahlah ke tangan kanan. Atau sebaliknya.
  • Ubahlah letak tempat tidur anda
  • Gantilah warna cat rumah anda, atau pagarnya saja, atau pintunya saja
  • Ubahlah penampilan anda: hilangkan kumis, pelihara jenggot (misalnya)
  • Pakailah jilbab bagi akhwat yang belum memakainya
  • Gantilah kendaraan anda, atau warnanya saja
  • Ubahlah rute perjalanan rutin anda
  • Dan lain-lain
Strategi ganti nama, sebenarnya sudah banyak dilakukan orang. Contoh nyata, di kampung kelahiran saya Kademangaran Tegal ada sepasang suami istri yang bernama Yudi dan Darum, mereka berganti nama sepulang haji menjadi H. Abdullah dan Hj. Ruqayah (semoga kedua almarhum senantiasa mendapat rahmat Allah SWT). Ada lagi, yang dulunya bernama Rasbin kemudian mengganti namanya menjadi H. Sholeh (mohon pembaca mendoakannya agar beliau lekas diberi kesembuhan). Dalam pandangan saya, H. Abdullah (alm) dan H. Sholeh termasuk orang yang berhasil menggunakan strategi ganti nama ini. Mereka adalah orang yang rajin shalat berjamaah lima waktu di masjid.
  
Strategi ganti nama tentunya tidak harus menunggu naik haji. Hari inipun anda bisa langsung mengganti nama. Trend ganti nama juga pernah saya temui oleh para mahasiswa di Bandung. Ya, tidak perlu ke pengadilan untuk merubah akte, cukup ganti nama panggilan saja.
  
Pertamina, bank BNI, XL rupanya juga ikut-ikutan menjalankan cara cerdas yang diterapkan Rasul. Mereka mengganti lambang perusahaanya sejalan dengan program dan kebijakan barunya. Tujuan mereka mengganti lambang, tentu saja untuk selalu mengingatkan para karyawannya. Saat melihat lambang barunya, otomatis mereka juga ingat akan program dan kebijakan barunya untuk hijrah ke arah yang lebih baik.
Anda tentu merasakannya ketika anda membeli bensin di SPBU Pertamina. Pelayanannya menjadi lebih ramah, dan petugasnya selalu mengatakan “Dari angka nol ya…”  Ini contoh kecil saja, Bung!
  
Sekali lagi, tujuan utama perubahan itu adalah untuk selalu mengingatkan bahwa anda saat ini sedang memiliki rencana hebat! Rencana hijrah yang akan merubah nasib kehidupan dunia dan kehidupan akhirat menjadi lebih baik…
Inilah cara cerdas, cara jitu yang telah diajarkan Nabi (mengganti Yatsrib menjadi Madinah) dalam mempertahankan semangat hijrah.
Selamat menyongsong tahun baru Hijriah. Selamat berhijrah….untuk menjadi lebih baik.
Barakallahu lii walakum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar