Powered By Blogger

Rabu, 03 Agustus 2011

Tata krama dalam perjalanan

Oleh: Ali Yahya, Ade Mentari, Audy Nabilah, Dona Kartika dan Raditio Bimo Adhi
Menurut Rasulullah saw., perjalanan merupakan penggalan dari azab. Hal itu disabdakan oleh beliau dalam sebuah hadis yang diriwayatkan al-Bukhari dari Abu Hurairah berikut ini :
Artinya :
Perjalanan itu adalah bagian dari azab yang menghalangi salah seorang di antara kalian dari makan, minum dan tidur. Jika telah menunaikan hajatnya, segeralah ia kembali kepada keluarganya.(H.R. al-Bukhari dan Muslim)
Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa melakukan perjalanan adalah hal yang berat. Agar perjalanan dapat berjalan lancar dan selamat sampai tujuan, Islam memberikan tuntunan adab dan tata krama yang harus dikerjakan sebelum, selama, dan sesudah melakukan perjalanan.
A. Adab sebelum memulai perjalanan
Adab yang dikerjakan sebelum memulai perjalan adalah sebagai berikut.
1)    Melakukan persiapan
Agar perjalanan berlangsung dengan baik, orang yang akan bepergian sebaiknya melakukan persiapan. Persiapan yang dapat dilakukan meliputi beberapa hal berikut:
a)    Mengerjakan shalat istikharah jika merasa ragu-ragu untuk bepergian atau tidak
b)    Bertobat kepada Allah swt. atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan
c)    Menyelesaikan segala urusan yang menjadi tanggungan, seperti menyampaikan amanat, membayar utang, dan mengembalikan pinjaman atau memberikan
d)    Menitipkan keluarga kepada orang yang dipercaya
e)    Meninggalkan bekal yang cukup untuk keluarga
f)     Meminta seseorang untuk menjadi teman dalam perjalanan karena perjalanan sendirian tidak disukai Rasulullah saw.
Rasulullah saw. mengungkapkan hal tersebut dalam hadis berikut :
Seandainya manusia tahu apa yang terjadi dalam kesendirian seperti apa yang aku ketahui, niscayab tidak akan pernah seseorang berkendaraan pada malam hari dalam keadaan sendiri. (H.R. al-Bukhari: 2998)
2)    Bermusyawarah
Sebelum berangkat musafir sebaiknya melakukan musyawarah dengan keluarganya dan atau orang-orang yang hendak pergi bersamanya. Hal-hal yang dibahas dalam musyawarah di antaranya :
a)    Barang-barang yang harus dibawa
b)    Kendaraan yang akan ditumpangi
c)    Rute perjalanan yang akan dilalui
d)    Penentuan orang yang menjadi imam atau pemimpin dalam perjalanan.
Mengangkat seorang pemimipin dalam perjalanan disunahkan menurut hadis berikut
Jika tiga orang keluar untuk bepergian, hendaklah menjadikan salah seorang sebagai pemimpin. (H.R. Abu Dawud: 2608)
3)    Berpamitan
Sebelum berangkat, seorang musafir sebaiknya berpamitan kepada keluarga yang ditinggalkannya, seperti orang tua, istri, anak-anak, saudara-saudara, dan tetangganya. Orang yang ditinggalkan disunahkan membaca doa sebagai berikut :

Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanatmu dan akhir amalmu.

Kemudian orang yang bepergian menjawab sebagai berikut :
Artinya :
Aku titipkan kepada kepada Allah yang tidak menyia-yiakan titipannya.
B. Adab selama perjalanan
Adab yang dikerjakan selama perjalanan adalah sebagai berikut.
1)    Membaca doa keluar rumah
Pada saat keluar rumah, doa yang dibaca adalah sebagai berikut.
Artinya :
Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
2)    Membaca doa safar pada waktu menaiki kendaraan
Artinya :
Mahasuci Allah yang telah menundukkan ini kepada kami yang sebelumnya kami tidak bisa menguasainya dan sesungguhnya kepada Allahlah kami dikembalikan.
Ya Allah! Dalam perjalanan ini kami memohon kepada-Mu kebaikan, takwa dan amal yang Engkau ridai. Ya Allah! Mudahkanlah perjalanan ini bagi kami dan dekatkanlah jarak yang jauh. Ya Allah! Engkau teman dalam perjalanan dan yang menjadi pengganti dalam keluarga. Ya Allah! Kami berlindung kepada-Mu dari kesusahan perjalanan, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang tidak diinginkan pada harta, keluarga dan anak.
3)    Membaca takbir ketika jalan menaik dantasbih ketika jalan menurun
4)    Saat memasuki suatu kampung membaca doa sebagai berikut.
Artinya :
Ya Allah, Rabb tujuh langit dengan apa yang ada didalamnya, dan Rabb tujuh bumi beserta seluruh isinya,Rabb setan dan apa yang mereka sesatkan, Rabb segala angin dan segala yang diterbangkannya, aku memohon kepada-Mu kebaikan negeri ini dan kejahatan penduduknya serta segala yang ada dildalamnya.
5)    Saling menolong, saling mengasihi, saling berbagi kebutuhan dan pekerjaan dengan sesama teman perjalanan
6)    Jika urusan sudah selesai, musafir hendaknya segera pulang.
C. Adab sesudah perjalanan
Adab yang dikerjakan sesudah perjalanan adalah sebagai berikut.
1)    Saat hendak pulang, membaca doa sebagai berikut.
Artinya :
Kami kembali , kami bertobat dan kami beribadah, dan hanya kepada Rabb kami, kami memuji.
2)    Melafalkan ucapan syukur sebagai berikut.
Artinya :
Tidak ada tuhan kecuali Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi Allah kekuasaan dan pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
3)    Mengerjakan salat dua rakaat setetlah menempuh perjalanan jauh. Melaksanakan salat akan memberikan ketenangan jiwa.
4)    Membawa hadiah bagi keluarga dan orang-orang yang ditinggalkan.
5)    Bagi orang yang ditinggalkan, sebaiknya menyambut kedatangan orang yang bepergian dengan penuh kegembiraan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar